News Update :

Pudarnya Kekhusyu'an

Written By neo djunayd on Saturday, September 22, 2012 | 9:01 PM



Masjid, musholla, surau, maupun Langgar pada masa dulu akan terbayang sebagai sebuah tempat penuh berkah. Sebuah tempat peribadatan dengan nilai keagungan, kesakralan dan religiusitas yang tinggi. Tempat yang sangat dihormati dan bahkan mungkin ada yang dikeramatkan dalam arti positif tentunya. Setiap yang hadir akan berusaha memberi penghormatan yang selayaknya.

Seiring berkembangnya jaman yang semakin modern, berbagai kemajuan teknologi bermunculan. Dalam tulisan ini lebih memfokuskan pada teknologi komunikasi bernama ponsel ataupun handphone atau hape atau apapun namanya itu yang telah mencapai taraf kemajuan yang sangat super canggih.

Dulu mungkin ponsel menjadi barang mahal karena hanya segelintir orang yang bias memilikinya. Namun sekarang, ponsel-ponsel murah sudah banyak bertebaran dengan kualitas yang bisa dibilang tidak sembarangan karena telah bisa memenuhi kebutuhan akan sarana komunikasi yang semakin beragam. Setiap orang bias memiliki ponsel, bahkan termasuk anak-anak.

So, lantas apa hubungan masjid dengan ponsel pada tulisan ini?

Seolah-olah tergerus perkembangan teknologi, masjid bukan lagi sebuah tujuan terbaik [semoga saja tidak]. Kekeramatan, kesakralan dan religiusitas masjid perlahan berkurang. Nyaris tidak ada lagi kehormatan dan kekhusyukan.

Korelasinya? Karena ponsel yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan bahkan ada sebutan popular tidak bisa hidup tanpa ponsel di tangan, banyak yang datang ke masjid membawa ponsel. Okelah bisa dimengerti kalau itu musafir, atau orang-orang dengan mobilitas yang tinggi. Bukan bermaksud sinis atau antipati, tidak. Bukan itu. Namun setidaknya dan semestinya ada sebuah penghormatan, sebuah kode etik tak tertulis yang harus tetap dipertahankan. Apa lagi sudah ada tanda peringatan untuk mematikan ponsel selama di masjid, utamanya ketika Shalat Jumat meskipun berlaku untuk semua ibadah di masjid.

Anehnya meskipun sudah puluhan atau bahkan ratusan kali mendengarkan larangan tersebut tetap masih ada saja yang asyik bermain ponsel, bahkan hampir setiap minggunya ketika menjalankan solat jumat. Bayangkan saja seorang yang tinggal hanya lima langkah dari masjid tetap membawa ponsel ketika Shalat Jumat kemudian bermain-main ponsel klik-klak-klik-klak tanpa menghiraukan Khutbah. Entah itu BBM, skype, whatsapp, jejaring social, FB-an atau mungkin sekadar SMS, itu benar-benar tidak etis kalau tidak mau disebut melecehkan dan penistaan terhadap masjid dan ibadah itu sendiri.


Imam ‘Ali Zain al Abidin s.a suatu ketika ingin mengerjakan Sholat Dhuhur di siang yang sangat terik pada musim kemarau terpanas. Beliau berwudhu dalam keadaan sekujur tubuh gemetar. Selepas berwudhu, seorang sahabat bertanya, “Wahai cucu Rosullulloh, adakah engkau sedang sakit?”
“Tidak..”, jawab ‘Ali Zain al Abidin
“Apakah engkau kedinginan sementara hari begitu panas?”
“Tidak”, jawab beliau lagi
“Lantas kenapa sekujur tubuh engkau gemetar ketika kuperhatikan engkau sewaktu berwudhu?”
Jawabannya: "Kamu tidak mengetahui di hadapan siapa aku berdiri shalat dan kepada siapa aku bermunajat".

Begitulah sepenggal kisah sebagai cermin bagaimana kita seharusnya bersikap dalam beribadah. 

Madain Shaleh; Tsamud atau Nabatean?

Written By neo djunayd on Saturday, July 28, 2012 | 10:33 PM


“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu. Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila”. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong.” (QS. Al Qamar, 54: 23-26)




Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, kaum Tsamud menolak peringatan-peringatan dari Allah sebagaimana dilakukan kaum ‘Ad, dan sebagai konsekuensinya mereka pun dihancurkan. Kini, dari hasil studi arkeologi dan sejarah, banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya telah ditemukan, misalnya lokasi tempat tinggal kaum Tsamud, rumah-rumah yang mereka buat, dan gaya hidup mereka. Kaum Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran merupakan fakta sejarah yang dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.


Temuan Arkeologis dari Kaum Tsamud

Dari berbagai kaum yang disebutkan dalam Al Quran, Tsamud adalah kaum yang saat ini telah banyak diketahui keberadaannya. Sumber-sumber sejarah mengungkapkan bahwa sekelompok orang yang disebut dengan kaum Tsamud benar-benar pernah ada.

Penduduk Al Hijr yang disebutkan dalam Al Quran diperkirakan adalah orang-orang yang sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab Al Hijr. Jadi kata “Tsamud” merupakan nama kaum, sementara kota Al Hijr adalah salah satu dari beberapa kota yang dibangun oleh kaum tersebut.

Ahli geografi Yunani, Pliny sepakat dengan ini. Pliny menulis bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat kaum Tsamud berada, dan kota Al Hegra inilah yang menjadi kota Al Hijr saat ini.

Sumber tertua yang diketahui berkaitan dengan kaum Tsamud adalah tarikh kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang mengalahkan kaum ini dalam sebuah pertempuran di Arabia Selatan. Bangsa Yunani juga menyebut kaum ini sebagai “Tamudaei”, yakni, “Tsamud”, dalam tulisan Aristoteles, Ptolemeus, dan Pliny.30 Sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun 400-600 M , mereka benar-benar punah.


Dalam Al Quran, kaum ‘Ad dan Tsamud selalu disebutkan bersama-an. Lebih jauh lagi, ayat-ayat tersebut menasihati kaum Tsamud untuk mengambil pelajaran dari penghancuran kaum ‘Ad. Ini menunjukkan bahwa kaum Tsamud memiliki informasi detail tentang kaum ‘Ad.

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata; ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih.

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberi-kan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan jangan-lah kamu merajalela di muka bu-mi membuat kerusakan.”
(QS. Al A’raaf, 7: 73-74)

Sebagaimana dapat dipahami dari ayat ini, terdapat hubungan antara kaum ‘Ad dan kaum Tsamud, bahkan mungkin kaum ‘Ad pernah menjadi bagian dari sejarah dan budaya kaum Tsamud. Nabi Shalih memerintahkan untuk mengingat kejadian kaum ‘Ad dan mengambil peringatan dari mereka.


Kaum ‘Ad ditunjukkan kepada contoh dari kaum Nabi Nuh yang per-nah hidup sebelum mereka. Sebagaimana kaum ‘Ad mempunyai kaitan penting untuk sejarah kaum Tsamud, kaum Nabi Nuh juga mempunyai kaitan penting untuk sejarah kaum 'Ad. Kaum-kaum ini saling mengenal dan kemungkinan berasal dari garis keturunan yang sama.

Dari sini dapat disusun urutan kejadian yang diceritakan dalam Al Quran. Jika kita perkirakan kaum Tsamud muncul di abad 8 SM, maka dapat ditarik sebuah kronologi. Yang terlebih dahulu dihancurkan setelah kaum Nuh adalah kaum Luth, kemudian dalam masa Nabi Musa terjadi penenggelaman Fir'aun (kemungkinan besar Ramses II) dan tentaranya di Laut Merah. Berikutnya adalah dikirimkannya angin badai yang menghancurkan kaum ‘Ad dan terakhir adalah penghancuran ka-um Tsamud. Hukuman terhadap kaum Nabi Nuh adalah yang pertama terjadi. Bila urut-urutan ini dapat dipertimbangkan, maka tabelnya adalah sebagai berikut :

1. Nuh as.
2. Luth as. ==> sejaman dengan Ibrahim as. ~ sekitar 3000-2500SM
Setelah  beberapa rasul yg disebut di Quran, kemudian
3. Musa as. ==> sejaman dengan nabi Syuaib as. ~ sekitar 1500-1300SM
4. Huud as. kaumnya adalah kaum 'Ad
5..Shaleh as. kaumnya adalah Tsamud ~ sekitar 600-400SM

Tentu saja dalam hal tahun tidak bisa dikatakan dengan sangat tepat, namun urutannya sudah sesuai, baik menurut penggambaran dalam Al Quran dan data-data sejarah.

Kita telah menyebutkan bahwa Al Quran menceritakan tentang ada-nya hubungan antara kaum ‘Ad dan Tsamud. Kaum Tsamud diingatkan untuk mengingat kejadian kaum ‘Ad serta mengambil pelajaran dari penghancuran mereka. Meskipun secara geografis kaum ‘Ad dan Tsa-mud sangat berjauhan dan sepertinya tidak berhubungan, namun dalam ayat yang ditujukan kepada kaum Tsamud dikatakan untuk mengingat kaum ‘Ad.


Jawabannya muncul setelah penyelidikan singkat dari berbagai sumber, bahwa memang terdapat hubungan yang sangat kuat antara kaum Tsamud dan kaum ‘Ad. Kaum Tsamud mengenal kaum ‘Ad karena ke-dua kaum ini sepertinya berasal dari asal usul yang sama. Britannica Micropaedia menuliskan tentang orang-orang ini dalam sebuah tulisan berjudul “Tsamud”:

Di Arabia Kuno, suku atau kelompok suku tampaknya telah memiliki keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan awal abad 7 M. Meskipun kaum Tsamud mungkin berasal dari Arabia Selatan, sekelompok besar tampaknya pindah ke utara pada masa-masa awal, secara tradisional berdiam di lereng gunung (jabal) Athlab. Penelitian arkeologi terakhir mengungkapkan sejumlah besar tulisan dan gambar-gambar batu tentang kaum Tsamud, tidak hanya di Jabal Athlab, tetapi juga di seluruh Arabia Tengah.

Tulisan yang secara grafis mirip dengan abjad Smaitis (yang disebut Tsamudis) telah diketemukan mulai dari Arabia Selatan hingga ke Hijaz. Tulisan itu, yang pertama ditemukan di daerah Utara Yaman Tengah yang dikenal sebagai Tsamud, dibawa ke Utara dekat Rub’al Khali, ke selatan dekat Hadhramaut serta ke Barat dekat Shabwah.

Sebelumnya kita telah memahami bahwa kaum ‘Ad adalah sekelompok orang yang hidup di Arabia Selatan. Ada kenyataan penting bahwa banyak peninggalan kaum Tsamud ditemukan di daerah tempat kaum ‘Ad pernah hidup, khususnya sekitar bangsa Hadhram, anak cucu ‘Ad, mendirikan ibu kotanya. Keadaan ini menjelaskan hubungan kaum ‘Ad dan Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran. Hubungan tersebut diterangkan dalam perkataan Nabi Shalih ketika mengatakan bahwa kaum Tsamud datang untuk menggantikan kaum ‘Ad :

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata; ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya..... Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi.” (QS. Al A’raaf, 7: 73-74) 

Singkatnya, kaum Tsamud telah mendapat ganjaran atas pembangkangan terhadap nabi mereka, dan dihancurkan. Bangunan-bangunan yang telah mereka bangun dan karya seni yang telah mereka buat tidak dapat melindungi mereka dari azab. Kaum Tsamud dihancurkan dengan azab yang mengerikan seperti halnya umat-umat lainnya yang mengingkari kebenaran, yang terdahulu maupun yang terkemudian.


Setelah kaum Tsamud binasa, maka daerah Al Hijr atau Hegra ini dikuasai oleh bangsa nabatean. Nabatean inilah yang membangun Petra, sebuah sister city dari Hegra yang terletak di wadi Ruum Jordania.

Pada kedua kota ini, dapat dilihat berbagai contoh terbaik karya pahat batu kaum kaum ini. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, keunggulan kaum Tsamud adalah dalam pertukangan.


Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al A'raaf, 7: 74)




Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud 

“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu. Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila”. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong.” (QS. Al Qamar, 54: 23-26)

Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, kaum Tsamud menolak peringatan-peringatan dari Allah sebagaimana dilakukan kaum ‘Ad, dan sebagai konsekuensinya mereka pun dihancurkan. Kini, dari hasil studi arkeologi dan sejarah, banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya telah ditemukan, misalnya lokasi tempat tinggal kaum Tsamud, rumah-rumah yang mereka buat, dan gaya hidup mereka. Kaum Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran merupakan fakta sejarah yang dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.


Oleh karena itu sangatlah bermanfaat untuk mempelajari cerita di dalam Al Quran serta mengamati pertarungan kaum ini dengan nabi mereka. Karena Al Quran adalah kitab yang diperuntukkan untuk sepanjang massa, pengingkaran kaum Tsamud atas peringatan-per-ingatan yang datang kepada mereka adalah sebuah peristiwa yang merupakan sebuah peringatan kepada semua orang di sepanjang masa.

Penyampaian Risalah Nabi Shalih
Di dalam Al Quran disebutkan bahwa Nabi Shalih diutus untuk memperingatkan mereka. Shalih adalah orang yang terpandang di ka-langan masyarakat Tsamud. Kaumnya, yang tidak menduga ia akan mengumumkan agama kebenaran, terkejut dengan seruannya untuk me-ninggalkan penyimpangan mereka. Reaksi pertama adalah menghujat dan mengutuknya:

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shalih. Shalih berkata: ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amatlah dekat (Rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya). Kaum Tsamud berka-ta: ”Hai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami un-tuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan se-sungguhnya kamu betul-betul berada dalam keraguan yang mengge-lisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Huud, 11: 61-62)

Segolongan kecil kaum Tsamud memenuhi panggilan Nabi Shalih, namun kebanyakan mereka tidak menerima apa yang dikatakannya. Para pemimpin kaum tersebut, khususnya, menolak dan menentang Shalih. Mereka mencoba menghalang-halangi dan menekan kaum yang beriman kepada Nabi Shalih. Mereka sangat murka kepada Shalih, karena ia mengajak mereka menyembah Allah. Kemarahan ini tidak khusus hanya pada kaum Tsamud; mereka hanya mengulangi kesalahan yang dibuat kaum Nuh dan kaum ‘Ad yang hidup sebelum mereka. Karena itulah Al Quran menyebutkan ketiga kaum ini sebagai berikut:

“Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (ya-itu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang kepada me-reka rasul-rasul (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka me-nutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian) dan berkata: ”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyam-paikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya”. (QS. Ibrahim, 14: 9)

Tanpa mengindahkan peringatan-peringatan Nabi Shalih, orang-orang membiarkan kesangsian menguasai mereka. Namun masih ada sekelompok kecil yang percaya terhadap kenabian Shalih dan merekalah orang-orang yang diselamatkan bersamanya ketika bencana besar da-tang. Para pemuka masyarakat tersebut berupaya menekan kelompok yang mempercayai Shalih:

“Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah ber-iman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Shalih diutus (menja-di rasul) oleh Tuhannya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Shalih diutus untuk menyampaikan-nya”. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: ”Sesungguh-nya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.” (QS. Al A'raaf, 7: 75-76)

Kaum Tsamud terus menyangsikan Allah dan kenabian Shalih. Lebih jauh, kelompok tertentu secara terang-terangan menyangkalnya. Seke-lompok di antara mereka yang menolak keimanan — menurut dugaan, dengan nama Allah — merencanakan untuk membunuh Shalih:

‘Mereka menjawab; “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang bersama kamu”. Shalih berkata: “Nasib-mu ada pada sisi Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi ka-mu yang diuji”. Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaik-an. Mereka berkata: “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bah-wa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba ber-sama keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”. Dan mereka pun merencanakan makar dengan sesungguh-sungguhnya dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menya-dari.” (QS. An-Naml, 27: 47-50)

Untuk mengetahui apakah kaumnya akan mematuhi perintah Allah atau tidak, Shalih menunjukkan kepada mereka seekor unta betina sebagai ujian. Untuk mengetahui apakah mereka akan mematuhinya atau tidak, Shalih menyuruh kaumnya untuk berbagi air dengan unta betina tersebut dan tidak menyakitinya. Kaumnya menjawab dengan membunuh unta betina tersebut. Dalam surat Asy-Syu’araa’ kejadian tersebut disebutkan sebagai berikut:

“Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.

Ketika saudara mereka Shalih, berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun serta mata air,

dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.

Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan ru-mah-rumah dengan rajin;

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;

dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas,

yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan”.

Mereka berkata: ”Sesungguhnya kamu adalah seorang dari orang-orang yang terkena sihir;

kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar”.

Shalih menjawab: ”Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran un-tuk mendapatkan air dan kamu mempunyai giliran pula untuk men-dapatkan air di hari tertentu.

Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu keja-hatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar.

Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menyesal, maka me-reka ditimpakan azab.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.”
(QS. Asy-Syu’araa’ , 26: 141-158)

Batu Gajah

Perjuangan Nabi Shalih terhadap kaumnya dikisahkan sebagai berikut:

“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu).

Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja, se-orang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begi-tu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong.“

Kelak mereka akan mengetahui siapakah sebenarnya yang amat pen-dusta lagi sombong. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mere-ka dan bersabarlah.

Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya gilirannya).

Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya.”

(QS. Al Qamar, 54: 23-29)

Kenyataan bahwa mereka tidak dilaknat pada saat itu juga, semakin meningkatkan keangkaramurkaan kaum ini. Mereka menyerang Shalih, mengkritik, dan menuduhnya sebagai pendusta :

“Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: ”Wahai Sha-lih, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).” (QS. Al A'raaf, 7: 77)

Allah melemahkan rencana dan tipu daya mereka, dan menyelamat-kan Shalih dari tangan-tangan yang ingin mencelakakannya. Setelah ke-jadian ini, karena Shalih merasa telah menyampaikan seruan kepada kaumnya dengan berbagai cara, dan tetap tak ada seorang pun yang mengindahkan nasihatnya, Shalih berkata kepada kaumnya bahwa mereka akan dihancurkan dalam waktu tiga hari:

“Mereka membunuh unta itu, maka berkatalah Shalih: ”Bersukaria kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Huud, 11: 65)

Begitulah, tiga hari kemudian ancaman Shalih menjadi kenyataan dan kaum Tsamud dihancurkan.

“Dan satu suara yang keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaan bagi kaum Tsamud.” 
(QS. Huud, 11: 67-68)







Maha Benar Allah

source : Harun Yahya dari blog versesofuniverse.blogspot.com

Harta Qorun dan Harta Lainnya

Selain hartanya Qorun, ada beberapa catatan sejarah yang sekarang menjadi legenda mengenai sejumlah harta yg hilang dan tidak/belum ditemukan sampai sekarang ...




Harta Qorun

Surat Al Ahzab ayat 69. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

Demikian kutipan dari satu ayat yang menceritakan tentang Kisah Nabi Musa, kisah ini berkaitan dengan terjadinya danau Qorun. Pada Masa itu berjayalah Qorun yang nota bene adalah sepupunya Nabi Musa, ada yang mengatakan Pamannya Musa. Tapi yang yang pasti bahwa qorun bukan orang mesir tetapi salah satu bani israel umat nabi Musa as.

Kenapa Qorun bisa kaya seperti itu ?? Qorun, sebelumnya tidak punya apa - apa kemudian minta dido'akan oleh Musa AS agar menjadikan dirinya kaya, maka dido'akan oleh Nabiyullah Musa AS. Pelan - pelan dia menjadi kaya dan akhirnya lupa, sampai memakan harta Bani Israel, bertambah melimpah ruah kekayaannya. Kunci gudangnya pun sangat berat, harus diangkat oleh beberapa orang yang kuat.

Menurut Tafsir Alusy, karena Qorun walau pun keturunan Bani Israel, tapi dia sangat jahat selalu memakan harta Bani Israel, saking kayanya kunci gudang kekayaan qorun tidak bisa di bawa oleh sekelompok orang. (Al Qoshosh 76).


Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kuncii-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS 28:76)

Dan Qorun pun termasuk orang yang pelit. Walau pun zamannya Nabi Musa perintah untuk berzakat pun sudah ada namun Qorun tidak melakukannya. Bila keluar dari Istananya Qorun membawa 4000 tentara dan 300 pelayan laki2, sungguh bisa dibayangkan bagaimana kayanya Qorun saat itu. Ketika keluar dengan membawa rombongan, ada sebagian Bani Israel yang beranggapan kemuliaan Allah telah diberikan pada Qorun, tetapi sebagian yang lain menasehatinya, bahwa bukan kekayaan yang menunjukkan kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT

  
 
Foto diatas adalah Istana Qorun, sisa - sisa kejayaannya, sebagai tambahan menurut kisah Romawi, daerah fayoum ini didirikan oleh seorang God (dewa) yang bernama SOBEK yang mempunyai mahkota buaya di atas kepalanya. Sehingga dalam kisah romawi, Fayoum dikenal dengan Krokodipolis.

Reruntuhan Kuil di Fayoum yang pernah direstorasi oleh romawi
Kenapa Qorun membangun Istana di Fayoum? Karena Fir'auan masa itu tidak mau tersaingi keindahan Istananya dengan Qorun, maka Qorun memilih Membangun Istananya di sebuah oasis yang bernama Fayoum, terletak sebelah timur danau, yang waktu itu memang sudah ada namun masih kecil,. Qorun juga membangun gudang2 kekayaannya di dekat danau.
Qorun, karena merasa terhalangi oleh Musa, maka Qorun mempunyai niat Jahat kepada Musa AS. Dihadirkannya seorang pelacur untuk memfitnah Musa As dengan imbalan harta, dihadapkan ke kumpulan Bani Israel untuk mengaku bahwa dia telah dihamili oleh Musa, Lalu Musa bersujud dan meminta petunjuk Allah SWT. Maka Atas Izinnya Allah SWT., pelacur itu mengaku bahwa ia diperintah oleh Qorun untuk memfitnah Musa dengan Imbalan Harta. 
Nabi Musa as bangkit dan memberi perintah kepada Bani Israel, “Hai, bani Israel, jika kau beriman kepada Allah, maka segeralah menjauhi Qorun. Dan kau Qorun, segeralah bertobat kepada Allah jika kau ingin terbebas dari siksaan-Nya.” Qorun tertawa mengejek, ia menolak bertobat kepada Allah. Sebagian besar Bani Israel telah menjauh dari Qorun, hanya beberapa orang saja yang enggan menjauh. Nabi Musa as segera memberi perintah kepada bumi. “Hai, bumi, telanlah Qorun!” perintah nabi Musa as kepada bumi. Tiba-tiba bumi membelah dan segera menelan tubuh Qorun dan para pengikutnya sampai batas lutut. “Segeralah mohon ampun, Qorun. Sebelum Allah memberimu siksa.” kata nabi Musa as memperingatkan Qorun. “Tidak, aku tidak akan mohon ampun. Aku pasti bisa melepaskan diri dari sihirmu.” kata Qorun tegas. “Hai, bumi, telanlah Qorun!” perintah nabi Musa as kepada bumi.

Maka seketika itu pula seluruh tubuh Qorun dan para pengikutnya ditelan bumi. Mereka tewas. Khawatir terhadap fitnah, karena sebagian Bani Israel berbisik-bisik bahwa nabi Musa as menghukum Qorun karena berniat hendak memiliki seluruh harta kekayaan Qorun, maka nabi Musa as segera memerintahkan bumi agar menelan seluruh harta Qorun. Dengan demikian beliau telah terbebas dari fitnah yang hendak dilontarkan orang-orang yang ingkar kepada Allah.

Kisah ini diabadikan Al Qur'an dalam surat Al Qoshosh ayat 81. Begitulah balasan orang yang sombong dengan kekayaannya..
 Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS  28:81)
Danau Qorun

Danau di dekat gudang2 kekayaan qorun menjadi tambah lebar dan luas, akibat terbelahnya bumi tadi, maka terkenallah sekarang dengan sebutan Danau Qorun.


        
Danau Qorun sekarang berada pada 45 meter dibawah permukaan laut dan mempunyai panjang sekitar 42 km, dan lebar 9 km dengan kedalaman maksimumnya diatas 8 meter. Pernah dikabarkan ada peneliti yang menyelam ke dalam danau ini, dan melihat ada retakan yang sangat lebar, bekas terjadinya gempa yang sangat hebat.

 

Semoga kita tidak menjadi Qorun – qorun yang baru…ketika diberi harta oleh Allah lakukan hak Kewajiban atas Harta itu sesuai dengan amanat yang Allah SWT berikan.. Amiin

Wallahu 'alam bissawab..



 HARTA PARA FIRAUN


Ketika Howard Carter menemukan makam Tutankhamen di Mesir Lembah Para Raja pada 1922, ia terpesona oleh kemegahan artefak dan harta yg dibawa oleh raja muda itu untuk hidup di akhirat. Melekat pada ruang pemakaman terdapat begitu banyak perhiasan dan artefak lain yang butuh sepuluh tahun untuk meng katalog kan nya.

Namun, ketika ruang pemakaman firaun2 yg lainnya digali, di akhir abad 19, ruang harta mereka hampir kosong. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pencuri makam telah selama berabad-abad telah menjarah makam2 firaun tersebut, tetapi skala pencurian yang diperlukan untuk membersihkan makam raja-raja di luar kemampuan para penjahat itu. Jadi, di mana kekayaan besar dari firaun2 yg dimakamkan di Lembah Para Raja?

Beberapa ahli percaya bahwa harta tersebut digunakan oleh para imam yang melakukan pemakaman kembali di Lembah Para Raja pada periode akhir 20 dan awal 21 dinasti Mesir(425-343 SM). Firaun2 selanjutnya tidak menolak untuk menggunakan kembali kemegahan pemakaman nenek moyang mereka, jadi ini mungkin telah dilakukan dengan undang2 resmi.

salah seorang firaun, Herihor, telah menjadi fokus perhatian khusus. Herihor adalah seorang pejabat pengadilan tinggi selama pemerintahan Ramses XI. Setelah kematiannya Ramses ', Herihor merebut takhta, membagi kerajaan dengan menantunya, Piankh. Herihor menempatkan dirinya bertanggung jawab atas semua proses reburial di Lembah para Raja, yang memberinya banyak kesempatan untuk mencuri dalam skala besar.

Makamnya tidak pernah ditemukan. Jika nanti makamnya ditemukan, banyak ahli percaya bahwa harta yang hilang dari banyak firaun Mesir disimpan disana dan saking banyaknya harta itu, dipercaya bhw kilaunya akan seterang cahaya siang.


 RUANG AMBER


Digambarkan sebagai keajaiban dunia kedelapan oleh orang-orang yang melihatnya,

Ruang Amber adalah harta yang hilang dan yang paling unik dalam sejarah. Ini adalah ruang 11-kaki-persegi yang terdiri dari panel dinding besar dihiasi dengan beberapa ton ambar terlah dirancang, cermin-daun emas bermata besar, dan empat mosaik Florentine yang megah. Diatur dalam tiga tingkatan, ruang amber ini dihuni oleh permata2 berharga, dan disimpan dalam kaca sebagai salah satu koleksi paling berharga dari karya seni Prusia dan Rusia yg pernah dibuat.

Dibuat oleh Prusia, Raja Friedrich dan diberikan kepada tsar Rusia Peter Agung pada 1716, terletak di Catherine Palace, dekat St Petersburg. Hari ini, Ruang Amber berharga lebih dari $ 142 juta.

Ketika Adolf Hitler menyerang Rusia, penjaga Ruang Amber panik. Mereka mencoba memindahkannya, tapi ambar mulai runtuh, sehingga mereka berusaha menutupinya dengan wallpaper. Mereka tidak berhasil dan saat Nazi menyerbu Leningrad (sebelumnya disebut St Petersburg) pada bulan Oktober 1941, mereka memindahkannya ke puri/kastil Königsberg selama beberapa tahun sampai perang berakhir. Namun, ketika Königsberg direbut kembali April 1945, harta termashur itu tidak bisa ditemukan. Ruang Amber tidak pernah terlihat lagi. Apakah Soviet tanpa sadar menghancurkan harta mereka sendiri dengan bom? Apakah itu tersembunyi di sebuah bunker bawah tanah sekarang hilang di luar kota? Atau hancur ketika puri Königsberg terbakar tak lama setelah kota itu menyerah?

Kita mungkin tidak akan pernah tahu pasti. Tapi untungnya untuk pecinta kemewahan, Ruang Amber telah susah payah diciptakan kembali dan dipajang diIstana Catherine.





HARTA RAMPASAN BLACKBEARD

Bajak laut Blackbeard terkenal itu hanya menghabiskan sekitar dua tahun (1716-1718) menjarah laut lepas. Dalam waktu itu, bagaimanapun, dia telah mengumpulkan harta rampasan yg sangat banyak. Sementara Spanyol sibuk mendapatkan semua emas dan perak mereka ambil dari Meksiko dan Amerika Selatan, Blackbeard dan teman-temannya menunggu dengan sabar, lalu menjarah kapal2 spanyol yg sarat dengan emas dan barang2 berharga lainnya, saat mereka berlayar kembali ke Spanyol.

Blackbeard mengembangkan reputasi menakutkan sebagai bajak laut yg kejam dan ganas. "pemerintahan" teror-Nya berpusat di sekitar Hindia Barat dan pantai Atlantik Amerika Utara, dengan markas di Bahama dan North Carolina. akhir Nya pada bulan November 1718, ketika Letnan Inggris,Robert Maynard datang menyerbu para bajak laut dan memenggal kepalanya lalu menggantungnya di ujung kapal layaknya sebuah tropi yg mengerikan.

Tapi apa yang terjadi dengan harta yang sangat banyak yang telah dikumpulkan Blackbeard? Dia mengakui menguburnya tapi tdk pernah mengatakan lokasinya. Namun hal itu tidak membuat berhenti para pemburu harta yang tak terhitung banyaknya untuk berusaha menemukan harta yg dikubur blackbeard.

kapal Blackbeard yang tenggelam, Queen Anne's Revenge, diyakini telah ditemukan dekat Beaufort, North Carolina, pada tahun 1996, tetapi harta itu tidak ada disana. Kemungkinan lokasi penyimpanan harta blackbeard mencakup Kepulauan Karibia, Virginia Chesapeake Bay, dan gua-gua di Kepulauan Cayman.






Harta Lima

Pada tahun 1820, Lima, Peru, berada di tepi pemberontakan. Sebagai tindakan pencegahan, raja muda Lima memutuskan untuk mengangkut kekayaan luar biasa di kota itu ke Meksiko untuk diamankan. Harta itu termasuk batu permata, lilin, dan dua patung seukuran manusia, Maria memegang bayi Yesus, yg terbuat dari emas murni. Secara keseluruhan, harta tersebut diangkut dengan 11 kapal dan nilainya sekitar $ 60 juta.

Kapten William Thompson, komandan kapal Mary Dear, ditugaskan mengangkutnya ke Meksiko. Tapi sayangnya tdk ada yg menyelidiki latar belakang kapten Thompson yg sebenarnya adalah seorang bajak laut. Setelah kapal berlayar, kapten Thompson memotong leher para penjaga harta kerajaan Peru dan melemparkan tubuh mereka ke laut.

Thompson menuju Kepulauan Cocos, di Samudera India, di mana ia dan anak buahnya diduga mengubur harta karun itu. Mereka kemudian memutuskan untuk berpisah dan bersembunyi sampai situasi sudah tenang, pada saat itu mereka akan bertemu lagi untuk membagi-bagi harta yg mereka kubur tsb.

Namun kapal Dear Mary tertangkap, dan semua awaknya diadili karena pembajakan. Semuanya akhirnya dihukum gantung kecuali Thompson dan seorang temannya. Dua orang itu diberi kesempatan untuk menunjukkan tempat mereka menguburkan/menyimpan harta yg mereka rampas tersebut kepada Spanyol. Thompson dan temannya membawa aparat Spanyol menuju kepulauan Cocos dan disana mereka berdua berhasil melarikan diri ke hutan, dan sejak saat itu Thomson dan temannya tdk pernah terlihat lagi.

Sampai saat ini lebih dari 300 ekspedisi telah mencoba - dan gagal - untuk mencari harta Lima. Teori terbaru adalah harta itu yang tidak dikuburkan di Kepulauan Cocos, melainkan di sebuah pulau tak dikenal di lepas pantai Amerika Tengah.







HARTA MONTEZUMA & TENOCHTITLAN

Kedatangan Spanyol ke kerajaan Aztec di Meksiko adalah pada tanggal 1 Juli 1520. Setelah melukai raja Montezuma, Hernando Cortés dan orang-orangnya dikepung oleh prajurit Aztec yg marah di ibu kota Tenochtitlan.

Setelah beberapa hari pertempuran sengit, Cortés memerintahkan orang-orangnya untuk mengemas harta Montezuma yg sangat banyak dalam persiapan untuk melarikan diri pada malam hari, tapi mereka tidak pergi jauh sebelum Aztec mennyerang mereka. Kekacauan ini digambarkan dengan penuhnya Danau Tezcuco (danau yg mengelilingi Tenochtitlan) dengan mayat tentara Spanyol dan harta dicuri dari Montezuma.

Tentara spanyol yg selamat melarikan diri dengan membuang rampasan itu yg terdiri dari emas dan perak yang tak terhitung jumlahnya, bersama dengan sejumlah besar perhiasan permata.

Tepat satu tahun kemudian, Cortés dan tentara spanyol kembali lagi untuk membalas kekalahan mereka, dan merebut kembali harta montezuma yg gagal mereka curi. Ketika penduduk Tenochtitlan mendapat berita bahwa penjajah mendekat, mereka menguburkan sisa-sisa harta karun kota di sekitar Danau Tezcuco untuk mencegahnya jatuh ketangan Spanyol yg gila emas dan harta.

Saat ini, semua harta karun tersembunyi hampir lima abad di bawah luasnya lumpur dan rawa di pinggiran Mexico City, inkarnasi modern Tenochtitlan. Generasi pencari harta karun telah mencari harta yang hilang tersebut tanpa keberhasilan. Seorang mantan presiden Meksiko bahkan memiliki pengeruk danau yg besar, tapi harta itu tetap tidak ditemukan.



Itulah sebagian legenda yang berasal dari sejarah harta-harta yang hilang dan belum diketemukan (atau masih dirahasiakan) sampai saat ini ....


Wallahualam


Sepuluh Suku Israel yang Hilang

Written By neo djunayd on Sunday, May 13, 2012 | 3:04 PM



Tahukah anda bahwa bani Israel sebenarnya ada 12 suku, dan kini yang tersisa hanyalah 2 suku saja, yaitu suku Yehuda/Judah dan Benjamin? Lalu kemanakah kesepuluh suku yang lain? pertanyaan ini menjadi topik menarik dari kalangan sejarawan. perlu dicatat bahwa bangsa israel yang sekarang ada, berbeda pendapat mengenai suku2 teman mereka yang hilang tersebut. Dan yang lebih menarik lagi, adalah pernah seorang khalifah ottoman menghubungkan 10 suku Israel yang hilang ini dengan YA'JUJ MA'JUJ ...
Keturunan dan Kaum Para Nabi dan Kaum Yang Tak Putus Dirundung Malang

Menurut kitab suci Ibrani, Yakub mempunyai 12 anak laki-laki dari empat orang istri dan dibawah ini adalah daftar nama-nama mereka berdasarkan urutan kelahiran dan ibu mereka:



Reuben (born to Leah)
Simeon (born to Leah)
Levi (born to Leah)
Judah (born to Leah)
Dan (born to Bilhah)
Naphtali (born to Bilhah)
Gad (born to Zilpah)
Asher (born to Zilpah)
Issachar (born to Leah)
Zebulun (born to Leah)
Joseph (born to Rachel)
Benjamin (born to Rachel
12 anak laki2 inilah cikal bakal dari 12 suku israel setelah mereka hidup dan beranak pinak di Mesir karena Joseph/Yusuf as. menjadi pembesar disana. Namun kehidupan mereka di mesir lama kelamaan mulai dirasakan mengganggu oleh penduduk asli mesir dan mereka mulai tidak disukai, akhirnya generasi mereka berikutnya ditindas dan diperbudak oleh bangsa Mesir. Puncaknya pada masa Ramses II (Firaun).

 Kemudian ke duabelas suku ini diselamatkan Tuhan melalui Musa dan Harun. mereka keluar dari mesir dan diperintahkan oleh Tuhan untuk merebut daerah yang dijanjikan untuk mereka dengan berperang. Namun mereka tidak berani/malas untuk berperang dan daerah tersebut diharamkan oleh Tuhan utk mereka selama 40 masa.

Setelah lontang lantung mengembara selama 40 masa di daerah padang pasir tak bertuan (sekarang sekitar Yordania), kemudian akhirnya mereka bisa masuk ke daerah yang dijanjikan (palestina) dibawah pimpinan Tholut (dibantu seorang anak muda Daud) dan mereka mendirikan kerajaan Israel (kuno) disana dengan rajanya adalah Tholut yang kemudian digantikan oleh Daud.

Daud inilah yang memperluas kerajaan Israel kuno hingga menguasai daerah dari Sungai Eufrat sampai perbatasan Mesir. Kemudian daerah tersebut dibagi-bagi kepada dua belas suku Israel yang ada.
Salah satu suku yang memiliki daerah di pesisir Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara kota Mad-yan dan bukit Thur, melanggar ketentuan hari Sabbath dan jadilah mereka kera yang hina.

Setelah pemerintahan Raja Sulaiman, yaitu pemerintahan raja Rehabeam sekitar 931 SM, kerajaan terbagi menjadi dua karena 10 suku menolak aturan membayar pajak warisan Sulaiman yang tinggi (menurut mereka) yang dikenakan kepada mereka, lalu mereka memberontak dan mendirikan kerajaan baru di utara dan Jereboam I sebagai raja mereka.

Jadi disebelah selatan adalah kerajaan Judah/Yudea beribukota di Jerusalem dengan rajanya adalah Rehabeam beranggotakan 2 suku yaitu suku Judea dan Benyamin, sedangkan di utara adalah kerajaan Israel utara beribu kota di Samaria dengan 10 suku.

Pada tahun 721 SM, Samaria sebagai ibukota Kerajaan Israel Utara, diserbu oleh pasukan Asyur (Assyria) yang dipimpin oleh Shalmaneser V dan dilanjutkan oleh Sargon II. Dan satu tahun kemudian Samaria takluk dan dihancurkan. Akhirnya, penduduk Kerajaan Israel Utara yang merupakan 10 suku israel dibunuh, ditahan, diperbudak, diasingkan dan dibuang ke Khorason, yang sekarang merupakan bagian dari Iran Timur dan Afghanistan Barat. Riwayat suku-suku ini kemudian tidak pernah terdengar lagi dan dipercaya oleh bangsa Yahudi saat ini telah hilang dari sejarah.

Perang pun terus berlanjut di timur tengah. Bangsa-bangsa kuat saling beradu satu sama lain memperebutkan kawasan Timur Tengah. Pada tahun 603SM, kekuasaan bangsa Assyria diganti oleh bangsa Babel (Babylonia). Di masa kekuasaan Babel, Kerajaan Selatan Yehuda jatuh, dan Jerusalem dihancurkan (597SM), dan semua penduduknya ditangkap dan diperbudak oleh bangsa Babilonia. Berlangsunglah masa pembuangan di Babel.

60 tahun kemudian, 538SM, Kerajaan Persia dibawah raja Cyrus II (Zulqornain?) merebut kekuasaan Babel. Sebagian suku Jehuda dan Benyamin yang tersisa di babilon dibebaskan dan diperkenankan oleh raja Cyrus II untuk kembali ke Yudea, dan membangun kembali kuil mereka yang kemudian dikenal dengan nama Kuil Yahudi Kedua. Namun sepuluh suku Israel lainnya, penduduk Kerajaan Isreal Utara, tidak pernah kembali sebagaimana dua suku itu. Sehingga mereka dijuluki sebagai “Sepuluh Suku Israel Yang Hilang“
 Dzulqornain artinya dua tanduk yang tafsirnya adalah kekuasaannya dari timur sampai barat

Enam ratus tahun kemudian sekitar 70 M, bangsa Romawi menghancurkan Kuil Yahudi Kedua, membunuh dan mencerai beraikan rakyat Yudea sehingga mereka tersebar ke penjuru dunia sampai munculnya zionisme abad ke 20.

Saat ini banyak teori yang mengaitkan suatu suku dengan suku2 israel yang hilang ini. salah satu teori mengatakan bahwa bangsa scythia, yang muncul dalam sejarah pada saat pembuangan sepuluh suku, adalah berasal dari suku israel yang hilang ini. tapi teori ini sangatlah lemah dan kurang bisa dipercaya.

Ada lagi beberapa suku di daerah2 tertentu yang mengklaim bahwa mereka adalah keturunan dari salah satu dari 10 suku israel yang hilang. Suku2 itu adalah:

Khazar, Chazar (Rusia)
Kawasan yang dihuni orang-orang Khazar terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, diapit Ukraina dan Kazakhstan. Bangsa Khazar berasal dari suku kuno Turki -Mongol (Hun, atau Hsiungnu) yang beralih memeluk Judaisme dan berhasil membentuk Khazaria, kerajaan kuat di masa Abad-7 M hingga Abad-10 M. Orang-orang Yahudi Ashkenazi (Eropa Timur) adalah keturunan orang Khazar. Keberadaan dan kemajuan orang-orang Khazar mengindikasikan akulturasi Yahudi Diaspora (yang melek huruf dan berteknologi) dengan suku Turki-Mongol yang buta huruf dan bergaya-hidup nomad.


Pathans/Pasthun (Afghanistan-Pakistan)
Pathans menganggap diri mereka sebagai anak-anak Israel, meskipun mereka beragama Islam. Bangsa Pathans memiliki kemiripan dengan kebiasaan Israel kuno. Bangsa Pathans kini tinggal di perbatasan Afghanistan-Pakistan. Mereka disebut Afghans atau Pishtus menurut bahasanya. Di Afghanistan, jumlah mereka sekitar enam juta jiwa, dan di Pakistan sekitar tujuh hingga delapan juta jiwa dan dua juta jiwa lagi hidup seperti suku Baduy. Bukti-bukti yang menarik adalah beberapa nama suku-suku yang sama dengan suku-suku Israel seperti suku Harabni yakni Reuben, suku shinwari adalah Shimeon, suku Levani - Lewi, suku Daftani - Naftali, suku Jaji - Gad, suku Ashuri - Asher, suku Yusuf Su, anak-anak Yusuf, suku Afridi - Ephraim, dan seterusnya. Pasthun atau Pathans mengaku mempunyai hubungan dengan Kerajaan Israel kuno dari suku Benjamin dan keluarga Saul. Menurut tradisi, Saul mempunyai seorang anak, bernama Jeremia yang memiliki anak bernama Afghana.

Menurut Injil 2 Raja-raja, Tawarikh 1 dan 2, sepuluh suku Israel dibuang ke Halah, Havor, sungai Gozan dan kota-kota Maday. Beberapa kemiripan Tradisi Pathans dengan Israel kuno: memiliki sunat untuk anak laki-laki pada hari kedelapan, Patrilineal (Garis Bapak), menggunakan Talith (Jubah Doa) Tsitsit, pernikahan (Hupah), kebiasaan wanita (pembasuhan di sungai), pernikahan dari pihak keluarga ibu atau bapak (Yibum), Sangat menghormati bapak, larangan memakan daging kuda dan unta, Shabbat dengan menyiapkan 12 roti Hallah, menghidupkan lilin pada saat Shabbat, hari Yom Kippur, menyembuhkan penyakit dengan bantuan kitab Mazmur (menempatkan kitab Mazmur dibawah kepada pasien, nama-nama Ibrani di desa-desa dan menyebut nama Musa, dan menggunakan symbol bintang Daud. Mereka hidup sebagai suku-suku yang terpencar dan memiliki hokum tradisi yakni Pashtunwali atau hukum Pasthun yang mirip dengan hukum Torah. Pathans bertradisi pernikahan ipar, yang mengharuskan saudara laki-laki menikahi janda saudaranya yang meninggal tanpa keturunan, sama seperti Israel kuno (Ul 25:5-6). Pathans juga bertradisi mengorbankan kambing penebusan, sama seperti masa Israel kuno yang membebankan dosa seluruh bangsa pada domba yang diusir ke gurun dan disembelih (Im16).


Kashmir (India)
Di India bagian utara yakni Kashmir terdapat sekitar 5-7 juta jiwa. Terdapat nama Ibrani di lembah dan didesa-desa di Kashmir seperti Har Nevo, Beit Peor, Pisga, Heshubon. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa bangsa Kashmir keturunan sepuluh suku Israel yang hilang pada pembuangan pada 722 BCE. Penampilan fisik mereka berbeda dengan umumnya orang India. Tradisi mereka memang mengindikasikan perbedaan asal-usul. Orang Kashmir memiliki hari raya Pasca pada musim semi, saat dilakukan penyesuaian perbedaan penanggalan candra dan surya, dengan cara seperti yang dilakukan orang-orang Jahudi. Mereka memang menyebut diri sebagai Bene Israel, Anak-anak Israel. Orang Kashmiri menghormati Sabbath (beristirahat dari semua jenis kerja); menyunat bayi pada usia delapan bulan; tidak makan ikan yang tak bersisik dan bersirip, dan merayakan beberapa hari raya Jahudi lainnya, tetapi tidak yang berasal dari setelah kehancuran bait Allah pertama (seperti Hannukah).


Shin-lung atau Bene Menashe (di sekitar perbatasan India-Myanmar)
Di kawasan pegunungan di kedua sisi perbatasan India-Myanmar, bermukim sekitar 2 juta orang Shinlung. Mereka memiliki tradisi penyembelihan binatang korban seperti suku-suku Israel kuno pada umumnya, dan menyebut diri anak Menashe atau Bene Menashe. Kata Menashe banyak bermunculan dalam puisi dan doa (mereka menyeru “Oh God of Menashe”). Mereka memiliki tradisi cerita yang mengatakan bahwa mereka dibuang ke suatu tempat yang berada di sebelah barat tempat asal mereka, lalu bermigrasi ke timur dan mulai menjadi penggembala dan penyembah dewa. Migrasi mereka berlanjut ke timur, mencapai perbatasan Tibet-Cina, lalu mengikuti aliran Sungai Wei, hingga masuk dan bermukim di Cina Tengah sekitar tahun 230SM. Orang Cina menjadikan mereka sebagai budak, sehingga beberapa diantara mereka melarikan diri dan tinggal di gua-gua kawasan pegunungan Shinlung, dan hidup miskin selama dua generasi. Mereka juga disebut orang gua atau orang gunung dan tetap menyimpan kitab suci mereka. Akhirnya mereka mulai berasimilasi dengan orang Cina dan terpengaruh budaya Cina, hingga akhirnya mereka meninggalkan gua-gua pegunungan dan pergi ke barat, melalui Thailand, menuju Myanmar. Setelah itu mereka berkelana tanpa kitab suci, dan membangun tradisi lisan, hingga sampai di Sungai Mandaley, dan menuju Pegunungan Chin. Pada abad-18 sebagian dari mereka bermigrasi ke Manipur dan Mizoram, India Timurlaut.

Mereka sadar bahwa mereka bukan orang Cina meskipun menggunakan bahasa Cina dialek lokal, dan menyebut diri Lusi yang berarti Sepuluh Suku (”Lu” berarti suku, dan “si” berarti sepuluh). Tradisi Menashe antara lain adalah sunat (kini sudah ditinggalkan), upacara pemberkatan anak pada usia 8 hari, hari raya keagamaan yang mirip dengan hari raya keagamaan Jahudi, praktek pernikahan ipar demi kelangsungan nama marga, menyebut nama Tuhan sebagai “Y’wa”, dan memelihara puisi yang mirip dengan kisah penyeberangan Kitab Keluaran ketika bangsa Israel menyeberang Laut Merah. Di setiap kampung ada pendeta atau imam yang selalu bernama Harun (Aaron, saudara Musa dan Imam Pertama Jahudi) dengan pewarisan turun-temurun. Salah satu tugas mereka adalah mengawasi kampung, berdoa dan mempersembahkan korban, dengan jubah ber-‘breastplate’, ikatpinggang dan mahkota, dan selalu membuka doa dengan menyebut nama Menashe. Dalam kasus terdapat orang jatuh sakit, para imam dipanggil untuk memberkati pesakit dan mempersembahkan korban. Imam akan menyembelih domba atau kambing dan mengoleskan darahnya di telinga, punggung dan kaki pesakit sambil mengucapkan mantra yang mirip dengan Im14:14. Pada kasus penyakit khusus, diselenggarakan upacara khusus. Semacam upacara penebusan yang dilakukan dengan memotong sayap burung dan menebar bulunya ke udara. Pada kasus penyakit lepra, para imam menyembelih burung di lapangan terbuka. Untuk penebusan dosa, dilakukan pengorbanan domba di altar seperti dilakukan di Bait Allah (seperti disaksikan seorang penulis di hutan Myanmar sekitar tahun 1963-1964). Darah sembelihan ditorehkan di ujung altar, dagingnya dimakan. Yom Kippur dirayakan sebagai hari penebusan, sekali setahun seperti tradisi Jahudi. Kendaraan imam tidak boleh dibuat dari logam, namun dari tanah liat, kain, atau kayu. Melakukan praktek pemujaan berhala dan mempercayai klenik sehubungan dengan roh dan setan. Percaya reinkarnasi tapi percaya Tuhan di sorga akan membantu dalam kesusahan.


Ch’iang-min (Cina)
Orang-orang Ch’iang atau Ch’iang-min (sekitar 250 ribu orang, 1920) bermukim di Propinsi Sechuan, Cina bagian barat, di daerah pegunungan sebelah barat Sungai Min, dekat perbatasan Tibet [Thomas Torrance “The History, Customs and Religion of the Ch’iang People of West China” (1920) dan “China’s First Missionaries: Ancient Israelites” (1937)]. Mereka menganggap diri sebagai imigran dari barat yang datang ke tempat tersebut setelah berjalan selama tiga tahun tiga bulan. Orang Cina menganggap mereka sebagai barbar, dan mereka menilai orang Cina sebagai penyembah berhala (Ch’iang-min percaya hanya pada satu tuhan dan menyebutnya ‘Yawei’ ketika berada dalam kesulitan). Ch’iang-min mempraktekkan persembahan korban yang dilakukan imam, jabatan yang hanya bisa dijabat oleh pria yang sudah menikah (Im 21:7,13) dan diwariskan turun-temurun. Para imam mengenakan jubah putih bersih dan bersurban khusus. Mezbah dibuat dari batu yang tidak dipotong dengan alat logam (Kel20:25), dan tidak boleh didekati oleh orang asing dan “cacat” (Im21:17-23). Para imam Ch’iang-min menggunakan tali pengikat jubah, dan sebatang tongkat berbentuk seperti ular (kisah Musa di gurun). Setelah berdoa, para imam membakar bagian dalam dan daging korban sembelihan, dan mengambil bagian pundak, dada, kaki dan kulit, sementara dagingnya dibagikan kepada pemberi persembahan. Saat persembahan, mereka mengibarkan 12 bendera di sekitar altar untuk menjaga tradisi bahwa mereka berasal dari satu bapak yang memiliki 12 anak. (Mereka bertradisi sebagai keturunan Abraham dan berleluhur seorang bapak dengan 12 anak). Di antara orang Ch’iang, terdapat tradisi mengoleskan darah pada ambang pintu demi keselamatan dan keamanan rumah, pernikahan ipar, tudung kepala bagi wanita, memberi nama anak pada usia 7 hari hingga menjelang malam ke-40.

PERLU DICATAT tidak satupun teori yang mengatakan salah satu suku Israel yang hilang berada di INDONESIA. jadi klo ada orang indonesia yang mengaku aku klo dia Israel, sungguh sangat memalukan.

BENARKAH SUKU-SUKU INI ADALAH KETURUNAN DARI 10 SUKU ISRAEL YANG HILANG? Atau hanya kebetulan saja mereka punya tradisi dan nama2 yang mirip dengan bangsa Israel? Menurut penulis, 10 suku israel ini benar2 sudah hilang dan mungkin hanya tinggal adat dan kebiasan mereka saja yang tersisa. Karena sangat sulit membayangkan suku2 israel ini berbaur dan bercampur dengan bangsa lain secara massif. Terbukti dalam sejarah bangsa israel, mereka selalu berselisih dengan bangsa lain dimanapun mereka berada, kecuali sedikit dari mereka yang benar2 baik dan bisa diterima.

Wallahualam


Angry Bird Space Full Version

Written By neo djunayd on Saturday, April 21, 2012 | 9:51 PM



Masih ingat dengan Angry Birds SeasonAngry Birds Rio? nah sekarang untuk menambah koleksi angry bird duniasharing hadirkan Angry Birds Space Angry Birds Space merupakan angry bird dengan nuansa luar angkasa di jamin lebih seru dari sebelumnya walaupun angry birds sebelumnya belum tamat hehehe. 




Pemberian nama Angry Birds Space terasa memang cerminan dari apa yang ada dalam game ini.  Di versi ini burung-burung pemarah itu berada di luar angkasa yang bertugas besar untuk menghancurkan si babi - babi hijau, yang dengan cerdik membuat benteng di planet, bulan, ataupun asteroid.

Untuk menghancurkan si babi hijau itu , burung pemarah harus masuk ke dalam galaksi yang mempunyai medan gravitasi. Tapi ini bukan sembarang gravitasi karena daya tarik/gravitasi di setiap galaksi berbeda-beda dari pada penasaran mendingan kita langsung mainkan gamenya.




Jika ada yang ingin download vull versionnya dan bisa dimainkan di PC secara offline, klik aja sini.

How To Update Offline ESET NOD32

Written By neo djunayd on Thursday, April 19, 2012 | 8:36 PM



How to update offline ESET NOD32 Anti Virus
• Download and unpack the archive with the updates (for example, the folder C: \ offline_update_eav) 

• Open the main program window NOD32 Antivirus 

• Press the «F5» and go to the "Update" 

• In the line "Update Server" click "Change" 

• In the line "update servers" navigate to the folder with the update (in this case C: \ offline_update_eav), then click "Add" and "OK" 

• In the main window, select the antivirus "Update" and click "Refresh version of virus signature database"

If your offline update feature disable, you must enable it. This link will help you to enable offline update feature. Check it now!


JAM

Followers

TOP RANK

PageRank

VISITORS

Total Pageviews

 
Copyright © 2011. World is not enough . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme