News Update :

Madain Shaleh; Tsamud atau Nabatean?

Written By neo djunayd on Saturday, July 28, 2012 | 10:33 PM


“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu. Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila”. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong.” (QS. Al Qamar, 54: 23-26)




Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, kaum Tsamud menolak peringatan-peringatan dari Allah sebagaimana dilakukan kaum ‘Ad, dan sebagai konsekuensinya mereka pun dihancurkan. Kini, dari hasil studi arkeologi dan sejarah, banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya telah ditemukan, misalnya lokasi tempat tinggal kaum Tsamud, rumah-rumah yang mereka buat, dan gaya hidup mereka. Kaum Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran merupakan fakta sejarah yang dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.


Temuan Arkeologis dari Kaum Tsamud

Dari berbagai kaum yang disebutkan dalam Al Quran, Tsamud adalah kaum yang saat ini telah banyak diketahui keberadaannya. Sumber-sumber sejarah mengungkapkan bahwa sekelompok orang yang disebut dengan kaum Tsamud benar-benar pernah ada.

Penduduk Al Hijr yang disebutkan dalam Al Quran diperkirakan adalah orang-orang yang sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab Al Hijr. Jadi kata “Tsamud” merupakan nama kaum, sementara kota Al Hijr adalah salah satu dari beberapa kota yang dibangun oleh kaum tersebut.

Ahli geografi Yunani, Pliny sepakat dengan ini. Pliny menulis bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat kaum Tsamud berada, dan kota Al Hegra inilah yang menjadi kota Al Hijr saat ini.

Sumber tertua yang diketahui berkaitan dengan kaum Tsamud adalah tarikh kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang mengalahkan kaum ini dalam sebuah pertempuran di Arabia Selatan. Bangsa Yunani juga menyebut kaum ini sebagai “Tamudaei”, yakni, “Tsamud”, dalam tulisan Aristoteles, Ptolemeus, dan Pliny.30 Sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun 400-600 M , mereka benar-benar punah.


Dalam Al Quran, kaum ‘Ad dan Tsamud selalu disebutkan bersama-an. Lebih jauh lagi, ayat-ayat tersebut menasihati kaum Tsamud untuk mengambil pelajaran dari penghancuran kaum ‘Ad. Ini menunjukkan bahwa kaum Tsamud memiliki informasi detail tentang kaum ‘Ad.

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata; ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih.

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberi-kan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan jangan-lah kamu merajalela di muka bu-mi membuat kerusakan.”
(QS. Al A’raaf, 7: 73-74)

Sebagaimana dapat dipahami dari ayat ini, terdapat hubungan antara kaum ‘Ad dan kaum Tsamud, bahkan mungkin kaum ‘Ad pernah menjadi bagian dari sejarah dan budaya kaum Tsamud. Nabi Shalih memerintahkan untuk mengingat kejadian kaum ‘Ad dan mengambil peringatan dari mereka.


Kaum ‘Ad ditunjukkan kepada contoh dari kaum Nabi Nuh yang per-nah hidup sebelum mereka. Sebagaimana kaum ‘Ad mempunyai kaitan penting untuk sejarah kaum Tsamud, kaum Nabi Nuh juga mempunyai kaitan penting untuk sejarah kaum 'Ad. Kaum-kaum ini saling mengenal dan kemungkinan berasal dari garis keturunan yang sama.

Dari sini dapat disusun urutan kejadian yang diceritakan dalam Al Quran. Jika kita perkirakan kaum Tsamud muncul di abad 8 SM, maka dapat ditarik sebuah kronologi. Yang terlebih dahulu dihancurkan setelah kaum Nuh adalah kaum Luth, kemudian dalam masa Nabi Musa terjadi penenggelaman Fir'aun (kemungkinan besar Ramses II) dan tentaranya di Laut Merah. Berikutnya adalah dikirimkannya angin badai yang menghancurkan kaum ‘Ad dan terakhir adalah penghancuran ka-um Tsamud. Hukuman terhadap kaum Nabi Nuh adalah yang pertama terjadi. Bila urut-urutan ini dapat dipertimbangkan, maka tabelnya adalah sebagai berikut :

1. Nuh as.
2. Luth as. ==> sejaman dengan Ibrahim as. ~ sekitar 3000-2500SM
Setelah  beberapa rasul yg disebut di Quran, kemudian
3. Musa as. ==> sejaman dengan nabi Syuaib as. ~ sekitar 1500-1300SM
4. Huud as. kaumnya adalah kaum 'Ad
5..Shaleh as. kaumnya adalah Tsamud ~ sekitar 600-400SM

Tentu saja dalam hal tahun tidak bisa dikatakan dengan sangat tepat, namun urutannya sudah sesuai, baik menurut penggambaran dalam Al Quran dan data-data sejarah.

Kita telah menyebutkan bahwa Al Quran menceritakan tentang ada-nya hubungan antara kaum ‘Ad dan Tsamud. Kaum Tsamud diingatkan untuk mengingat kejadian kaum ‘Ad serta mengambil pelajaran dari penghancuran mereka. Meskipun secara geografis kaum ‘Ad dan Tsa-mud sangat berjauhan dan sepertinya tidak berhubungan, namun dalam ayat yang ditujukan kepada kaum Tsamud dikatakan untuk mengingat kaum ‘Ad.


Jawabannya muncul setelah penyelidikan singkat dari berbagai sumber, bahwa memang terdapat hubungan yang sangat kuat antara kaum Tsamud dan kaum ‘Ad. Kaum Tsamud mengenal kaum ‘Ad karena ke-dua kaum ini sepertinya berasal dari asal usul yang sama. Britannica Micropaedia menuliskan tentang orang-orang ini dalam sebuah tulisan berjudul “Tsamud”:

Di Arabia Kuno, suku atau kelompok suku tampaknya telah memiliki keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan awal abad 7 M. Meskipun kaum Tsamud mungkin berasal dari Arabia Selatan, sekelompok besar tampaknya pindah ke utara pada masa-masa awal, secara tradisional berdiam di lereng gunung (jabal) Athlab. Penelitian arkeologi terakhir mengungkapkan sejumlah besar tulisan dan gambar-gambar batu tentang kaum Tsamud, tidak hanya di Jabal Athlab, tetapi juga di seluruh Arabia Tengah.

Tulisan yang secara grafis mirip dengan abjad Smaitis (yang disebut Tsamudis) telah diketemukan mulai dari Arabia Selatan hingga ke Hijaz. Tulisan itu, yang pertama ditemukan di daerah Utara Yaman Tengah yang dikenal sebagai Tsamud, dibawa ke Utara dekat Rub’al Khali, ke selatan dekat Hadhramaut serta ke Barat dekat Shabwah.

Sebelumnya kita telah memahami bahwa kaum ‘Ad adalah sekelompok orang yang hidup di Arabia Selatan. Ada kenyataan penting bahwa banyak peninggalan kaum Tsamud ditemukan di daerah tempat kaum ‘Ad pernah hidup, khususnya sekitar bangsa Hadhram, anak cucu ‘Ad, mendirikan ibu kotanya. Keadaan ini menjelaskan hubungan kaum ‘Ad dan Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran. Hubungan tersebut diterangkan dalam perkataan Nabi Shalih ketika mengatakan bahwa kaum Tsamud datang untuk menggantikan kaum ‘Ad :

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata; ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya..... Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi.” (QS. Al A’raaf, 7: 73-74) 

Singkatnya, kaum Tsamud telah mendapat ganjaran atas pembangkangan terhadap nabi mereka, dan dihancurkan. Bangunan-bangunan yang telah mereka bangun dan karya seni yang telah mereka buat tidak dapat melindungi mereka dari azab. Kaum Tsamud dihancurkan dengan azab yang mengerikan seperti halnya umat-umat lainnya yang mengingkari kebenaran, yang terdahulu maupun yang terkemudian.


Setelah kaum Tsamud binasa, maka daerah Al Hijr atau Hegra ini dikuasai oleh bangsa nabatean. Nabatean inilah yang membangun Petra, sebuah sister city dari Hegra yang terletak di wadi Ruum Jordania.

Pada kedua kota ini, dapat dilihat berbagai contoh terbaik karya pahat batu kaum kaum ini. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, keunggulan kaum Tsamud adalah dalam pertukangan.


Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al A'raaf, 7: 74)




Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud 

“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman itu. Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila”. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong.” (QS. Al Qamar, 54: 23-26)

Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, kaum Tsamud menolak peringatan-peringatan dari Allah sebagaimana dilakukan kaum ‘Ad, dan sebagai konsekuensinya mereka pun dihancurkan. Kini, dari hasil studi arkeologi dan sejarah, banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya telah ditemukan, misalnya lokasi tempat tinggal kaum Tsamud, rumah-rumah yang mereka buat, dan gaya hidup mereka. Kaum Tsamud yang disebutkan dalam Al Quran merupakan fakta sejarah yang dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.


Oleh karena itu sangatlah bermanfaat untuk mempelajari cerita di dalam Al Quran serta mengamati pertarungan kaum ini dengan nabi mereka. Karena Al Quran adalah kitab yang diperuntukkan untuk sepanjang massa, pengingkaran kaum Tsamud atas peringatan-per-ingatan yang datang kepada mereka adalah sebuah peristiwa yang merupakan sebuah peringatan kepada semua orang di sepanjang masa.

Penyampaian Risalah Nabi Shalih
Di dalam Al Quran disebutkan bahwa Nabi Shalih diutus untuk memperingatkan mereka. Shalih adalah orang yang terpandang di ka-langan masyarakat Tsamud. Kaumnya, yang tidak menduga ia akan mengumumkan agama kebenaran, terkejut dengan seruannya untuk me-ninggalkan penyimpangan mereka. Reaksi pertama adalah menghujat dan mengutuknya:

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shalih. Shalih berkata: ”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amatlah dekat (Rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya). Kaum Tsamud berka-ta: ”Hai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami un-tuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan se-sungguhnya kamu betul-betul berada dalam keraguan yang mengge-lisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Huud, 11: 61-62)

Segolongan kecil kaum Tsamud memenuhi panggilan Nabi Shalih, namun kebanyakan mereka tidak menerima apa yang dikatakannya. Para pemimpin kaum tersebut, khususnya, menolak dan menentang Shalih. Mereka mencoba menghalang-halangi dan menekan kaum yang beriman kepada Nabi Shalih. Mereka sangat murka kepada Shalih, karena ia mengajak mereka menyembah Allah. Kemarahan ini tidak khusus hanya pada kaum Tsamud; mereka hanya mengulangi kesalahan yang dibuat kaum Nuh dan kaum ‘Ad yang hidup sebelum mereka. Karena itulah Al Quran menyebutkan ketiga kaum ini sebagai berikut:

“Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (ya-itu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang kepada me-reka rasul-rasul (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka me-nutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian) dan berkata: ”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyam-paikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya”. (QS. Ibrahim, 14: 9)

Tanpa mengindahkan peringatan-peringatan Nabi Shalih, orang-orang membiarkan kesangsian menguasai mereka. Namun masih ada sekelompok kecil yang percaya terhadap kenabian Shalih dan merekalah orang-orang yang diselamatkan bersamanya ketika bencana besar da-tang. Para pemuka masyarakat tersebut berupaya menekan kelompok yang mempercayai Shalih:

“Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah ber-iman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Shalih diutus (menja-di rasul) oleh Tuhannya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Shalih diutus untuk menyampaikan-nya”. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: ”Sesungguh-nya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.” (QS. Al A'raaf, 7: 75-76)

Kaum Tsamud terus menyangsikan Allah dan kenabian Shalih. Lebih jauh, kelompok tertentu secara terang-terangan menyangkalnya. Seke-lompok di antara mereka yang menolak keimanan — menurut dugaan, dengan nama Allah — merencanakan untuk membunuh Shalih:

‘Mereka menjawab; “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang bersama kamu”. Shalih berkata: “Nasib-mu ada pada sisi Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi ka-mu yang diuji”. Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaik-an. Mereka berkata: “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bah-wa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba ber-sama keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”. Dan mereka pun merencanakan makar dengan sesungguh-sungguhnya dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menya-dari.” (QS. An-Naml, 27: 47-50)

Untuk mengetahui apakah kaumnya akan mematuhi perintah Allah atau tidak, Shalih menunjukkan kepada mereka seekor unta betina sebagai ujian. Untuk mengetahui apakah mereka akan mematuhinya atau tidak, Shalih menyuruh kaumnya untuk berbagi air dengan unta betina tersebut dan tidak menyakitinya. Kaumnya menjawab dengan membunuh unta betina tersebut. Dalam surat Asy-Syu’araa’ kejadian tersebut disebutkan sebagai berikut:

“Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.

Ketika saudara mereka Shalih, berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun serta mata air,

dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.

Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan ru-mah-rumah dengan rajin;

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;

dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas,

yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan”.

Mereka berkata: ”Sesungguhnya kamu adalah seorang dari orang-orang yang terkena sihir;

kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar”.

Shalih menjawab: ”Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran un-tuk mendapatkan air dan kamu mempunyai giliran pula untuk men-dapatkan air di hari tertentu.

Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu keja-hatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar.

Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menyesal, maka me-reka ditimpakan azab.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.”
(QS. Asy-Syu’araa’ , 26: 141-158)

Batu Gajah

Perjuangan Nabi Shalih terhadap kaumnya dikisahkan sebagai berikut:

“Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu).

Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja, se-orang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begi-tu, benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong.“

Kelak mereka akan mengetahui siapakah sebenarnya yang amat pen-dusta lagi sombong. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mere-ka dan bersabarlah.

Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya gilirannya).

Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya.”

(QS. Al Qamar, 54: 23-29)

Kenyataan bahwa mereka tidak dilaknat pada saat itu juga, semakin meningkatkan keangkaramurkaan kaum ini. Mereka menyerang Shalih, mengkritik, dan menuduhnya sebagai pendusta :

“Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: ”Wahai Sha-lih, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).” (QS. Al A'raaf, 7: 77)

Allah melemahkan rencana dan tipu daya mereka, dan menyelamat-kan Shalih dari tangan-tangan yang ingin mencelakakannya. Setelah ke-jadian ini, karena Shalih merasa telah menyampaikan seruan kepada kaumnya dengan berbagai cara, dan tetap tak ada seorang pun yang mengindahkan nasihatnya, Shalih berkata kepada kaumnya bahwa mereka akan dihancurkan dalam waktu tiga hari:

“Mereka membunuh unta itu, maka berkatalah Shalih: ”Bersukaria kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Huud, 11: 65)

Begitulah, tiga hari kemudian ancaman Shalih menjadi kenyataan dan kaum Tsamud dihancurkan.

“Dan satu suara yang keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaan bagi kaum Tsamud.” 
(QS. Huud, 11: 67-68)







Maha Benar Allah

source : Harun Yahya dari blog versesofuniverse.blogspot.com

Harta Qorun dan Harta Lainnya

Selain hartanya Qorun, ada beberapa catatan sejarah yang sekarang menjadi legenda mengenai sejumlah harta yg hilang dan tidak/belum ditemukan sampai sekarang ...




Harta Qorun

Surat Al Ahzab ayat 69. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

Demikian kutipan dari satu ayat yang menceritakan tentang Kisah Nabi Musa, kisah ini berkaitan dengan terjadinya danau Qorun. Pada Masa itu berjayalah Qorun yang nota bene adalah sepupunya Nabi Musa, ada yang mengatakan Pamannya Musa. Tapi yang yang pasti bahwa qorun bukan orang mesir tetapi salah satu bani israel umat nabi Musa as.

Kenapa Qorun bisa kaya seperti itu ?? Qorun, sebelumnya tidak punya apa - apa kemudian minta dido'akan oleh Musa AS agar menjadikan dirinya kaya, maka dido'akan oleh Nabiyullah Musa AS. Pelan - pelan dia menjadi kaya dan akhirnya lupa, sampai memakan harta Bani Israel, bertambah melimpah ruah kekayaannya. Kunci gudangnya pun sangat berat, harus diangkat oleh beberapa orang yang kuat.

Menurut Tafsir Alusy, karena Qorun walau pun keturunan Bani Israel, tapi dia sangat jahat selalu memakan harta Bani Israel, saking kayanya kunci gudang kekayaan qorun tidak bisa di bawa oleh sekelompok orang. (Al Qoshosh 76).


Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kuncii-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS 28:76)

Dan Qorun pun termasuk orang yang pelit. Walau pun zamannya Nabi Musa perintah untuk berzakat pun sudah ada namun Qorun tidak melakukannya. Bila keluar dari Istananya Qorun membawa 4000 tentara dan 300 pelayan laki2, sungguh bisa dibayangkan bagaimana kayanya Qorun saat itu. Ketika keluar dengan membawa rombongan, ada sebagian Bani Israel yang beranggapan kemuliaan Allah telah diberikan pada Qorun, tetapi sebagian yang lain menasehatinya, bahwa bukan kekayaan yang menunjukkan kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT

  
 
Foto diatas adalah Istana Qorun, sisa - sisa kejayaannya, sebagai tambahan menurut kisah Romawi, daerah fayoum ini didirikan oleh seorang God (dewa) yang bernama SOBEK yang mempunyai mahkota buaya di atas kepalanya. Sehingga dalam kisah romawi, Fayoum dikenal dengan Krokodipolis.

Reruntuhan Kuil di Fayoum yang pernah direstorasi oleh romawi
Kenapa Qorun membangun Istana di Fayoum? Karena Fir'auan masa itu tidak mau tersaingi keindahan Istananya dengan Qorun, maka Qorun memilih Membangun Istananya di sebuah oasis yang bernama Fayoum, terletak sebelah timur danau, yang waktu itu memang sudah ada namun masih kecil,. Qorun juga membangun gudang2 kekayaannya di dekat danau.
Qorun, karena merasa terhalangi oleh Musa, maka Qorun mempunyai niat Jahat kepada Musa AS. Dihadirkannya seorang pelacur untuk memfitnah Musa As dengan imbalan harta, dihadapkan ke kumpulan Bani Israel untuk mengaku bahwa dia telah dihamili oleh Musa, Lalu Musa bersujud dan meminta petunjuk Allah SWT. Maka Atas Izinnya Allah SWT., pelacur itu mengaku bahwa ia diperintah oleh Qorun untuk memfitnah Musa dengan Imbalan Harta. 
Nabi Musa as bangkit dan memberi perintah kepada Bani Israel, “Hai, bani Israel, jika kau beriman kepada Allah, maka segeralah menjauhi Qorun. Dan kau Qorun, segeralah bertobat kepada Allah jika kau ingin terbebas dari siksaan-Nya.” Qorun tertawa mengejek, ia menolak bertobat kepada Allah. Sebagian besar Bani Israel telah menjauh dari Qorun, hanya beberapa orang saja yang enggan menjauh. Nabi Musa as segera memberi perintah kepada bumi. “Hai, bumi, telanlah Qorun!” perintah nabi Musa as kepada bumi. Tiba-tiba bumi membelah dan segera menelan tubuh Qorun dan para pengikutnya sampai batas lutut. “Segeralah mohon ampun, Qorun. Sebelum Allah memberimu siksa.” kata nabi Musa as memperingatkan Qorun. “Tidak, aku tidak akan mohon ampun. Aku pasti bisa melepaskan diri dari sihirmu.” kata Qorun tegas. “Hai, bumi, telanlah Qorun!” perintah nabi Musa as kepada bumi.

Maka seketika itu pula seluruh tubuh Qorun dan para pengikutnya ditelan bumi. Mereka tewas. Khawatir terhadap fitnah, karena sebagian Bani Israel berbisik-bisik bahwa nabi Musa as menghukum Qorun karena berniat hendak memiliki seluruh harta kekayaan Qorun, maka nabi Musa as segera memerintahkan bumi agar menelan seluruh harta Qorun. Dengan demikian beliau telah terbebas dari fitnah yang hendak dilontarkan orang-orang yang ingkar kepada Allah.

Kisah ini diabadikan Al Qur'an dalam surat Al Qoshosh ayat 81. Begitulah balasan orang yang sombong dengan kekayaannya..
 Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS  28:81)
Danau Qorun

Danau di dekat gudang2 kekayaan qorun menjadi tambah lebar dan luas, akibat terbelahnya bumi tadi, maka terkenallah sekarang dengan sebutan Danau Qorun.


        
Danau Qorun sekarang berada pada 45 meter dibawah permukaan laut dan mempunyai panjang sekitar 42 km, dan lebar 9 km dengan kedalaman maksimumnya diatas 8 meter. Pernah dikabarkan ada peneliti yang menyelam ke dalam danau ini, dan melihat ada retakan yang sangat lebar, bekas terjadinya gempa yang sangat hebat.

 

Semoga kita tidak menjadi Qorun – qorun yang baru…ketika diberi harta oleh Allah lakukan hak Kewajiban atas Harta itu sesuai dengan amanat yang Allah SWT berikan.. Amiin

Wallahu 'alam bissawab..



 HARTA PARA FIRAUN


Ketika Howard Carter menemukan makam Tutankhamen di Mesir Lembah Para Raja pada 1922, ia terpesona oleh kemegahan artefak dan harta yg dibawa oleh raja muda itu untuk hidup di akhirat. Melekat pada ruang pemakaman terdapat begitu banyak perhiasan dan artefak lain yang butuh sepuluh tahun untuk meng katalog kan nya.

Namun, ketika ruang pemakaman firaun2 yg lainnya digali, di akhir abad 19, ruang harta mereka hampir kosong. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pencuri makam telah selama berabad-abad telah menjarah makam2 firaun tersebut, tetapi skala pencurian yang diperlukan untuk membersihkan makam raja-raja di luar kemampuan para penjahat itu. Jadi, di mana kekayaan besar dari firaun2 yg dimakamkan di Lembah Para Raja?

Beberapa ahli percaya bahwa harta tersebut digunakan oleh para imam yang melakukan pemakaman kembali di Lembah Para Raja pada periode akhir 20 dan awal 21 dinasti Mesir(425-343 SM). Firaun2 selanjutnya tidak menolak untuk menggunakan kembali kemegahan pemakaman nenek moyang mereka, jadi ini mungkin telah dilakukan dengan undang2 resmi.

salah seorang firaun, Herihor, telah menjadi fokus perhatian khusus. Herihor adalah seorang pejabat pengadilan tinggi selama pemerintahan Ramses XI. Setelah kematiannya Ramses ', Herihor merebut takhta, membagi kerajaan dengan menantunya, Piankh. Herihor menempatkan dirinya bertanggung jawab atas semua proses reburial di Lembah para Raja, yang memberinya banyak kesempatan untuk mencuri dalam skala besar.

Makamnya tidak pernah ditemukan. Jika nanti makamnya ditemukan, banyak ahli percaya bahwa harta yang hilang dari banyak firaun Mesir disimpan disana dan saking banyaknya harta itu, dipercaya bhw kilaunya akan seterang cahaya siang.


 RUANG AMBER


Digambarkan sebagai keajaiban dunia kedelapan oleh orang-orang yang melihatnya,

Ruang Amber adalah harta yang hilang dan yang paling unik dalam sejarah. Ini adalah ruang 11-kaki-persegi yang terdiri dari panel dinding besar dihiasi dengan beberapa ton ambar terlah dirancang, cermin-daun emas bermata besar, dan empat mosaik Florentine yang megah. Diatur dalam tiga tingkatan, ruang amber ini dihuni oleh permata2 berharga, dan disimpan dalam kaca sebagai salah satu koleksi paling berharga dari karya seni Prusia dan Rusia yg pernah dibuat.

Dibuat oleh Prusia, Raja Friedrich dan diberikan kepada tsar Rusia Peter Agung pada 1716, terletak di Catherine Palace, dekat St Petersburg. Hari ini, Ruang Amber berharga lebih dari $ 142 juta.

Ketika Adolf Hitler menyerang Rusia, penjaga Ruang Amber panik. Mereka mencoba memindahkannya, tapi ambar mulai runtuh, sehingga mereka berusaha menutupinya dengan wallpaper. Mereka tidak berhasil dan saat Nazi menyerbu Leningrad (sebelumnya disebut St Petersburg) pada bulan Oktober 1941, mereka memindahkannya ke puri/kastil Königsberg selama beberapa tahun sampai perang berakhir. Namun, ketika Königsberg direbut kembali April 1945, harta termashur itu tidak bisa ditemukan. Ruang Amber tidak pernah terlihat lagi. Apakah Soviet tanpa sadar menghancurkan harta mereka sendiri dengan bom? Apakah itu tersembunyi di sebuah bunker bawah tanah sekarang hilang di luar kota? Atau hancur ketika puri Königsberg terbakar tak lama setelah kota itu menyerah?

Kita mungkin tidak akan pernah tahu pasti. Tapi untungnya untuk pecinta kemewahan, Ruang Amber telah susah payah diciptakan kembali dan dipajang diIstana Catherine.





HARTA RAMPASAN BLACKBEARD

Bajak laut Blackbeard terkenal itu hanya menghabiskan sekitar dua tahun (1716-1718) menjarah laut lepas. Dalam waktu itu, bagaimanapun, dia telah mengumpulkan harta rampasan yg sangat banyak. Sementara Spanyol sibuk mendapatkan semua emas dan perak mereka ambil dari Meksiko dan Amerika Selatan, Blackbeard dan teman-temannya menunggu dengan sabar, lalu menjarah kapal2 spanyol yg sarat dengan emas dan barang2 berharga lainnya, saat mereka berlayar kembali ke Spanyol.

Blackbeard mengembangkan reputasi menakutkan sebagai bajak laut yg kejam dan ganas. "pemerintahan" teror-Nya berpusat di sekitar Hindia Barat dan pantai Atlantik Amerika Utara, dengan markas di Bahama dan North Carolina. akhir Nya pada bulan November 1718, ketika Letnan Inggris,Robert Maynard datang menyerbu para bajak laut dan memenggal kepalanya lalu menggantungnya di ujung kapal layaknya sebuah tropi yg mengerikan.

Tapi apa yang terjadi dengan harta yang sangat banyak yang telah dikumpulkan Blackbeard? Dia mengakui menguburnya tapi tdk pernah mengatakan lokasinya. Namun hal itu tidak membuat berhenti para pemburu harta yang tak terhitung banyaknya untuk berusaha menemukan harta yg dikubur blackbeard.

kapal Blackbeard yang tenggelam, Queen Anne's Revenge, diyakini telah ditemukan dekat Beaufort, North Carolina, pada tahun 1996, tetapi harta itu tidak ada disana. Kemungkinan lokasi penyimpanan harta blackbeard mencakup Kepulauan Karibia, Virginia Chesapeake Bay, dan gua-gua di Kepulauan Cayman.






Harta Lima

Pada tahun 1820, Lima, Peru, berada di tepi pemberontakan. Sebagai tindakan pencegahan, raja muda Lima memutuskan untuk mengangkut kekayaan luar biasa di kota itu ke Meksiko untuk diamankan. Harta itu termasuk batu permata, lilin, dan dua patung seukuran manusia, Maria memegang bayi Yesus, yg terbuat dari emas murni. Secara keseluruhan, harta tersebut diangkut dengan 11 kapal dan nilainya sekitar $ 60 juta.

Kapten William Thompson, komandan kapal Mary Dear, ditugaskan mengangkutnya ke Meksiko. Tapi sayangnya tdk ada yg menyelidiki latar belakang kapten Thompson yg sebenarnya adalah seorang bajak laut. Setelah kapal berlayar, kapten Thompson memotong leher para penjaga harta kerajaan Peru dan melemparkan tubuh mereka ke laut.

Thompson menuju Kepulauan Cocos, di Samudera India, di mana ia dan anak buahnya diduga mengubur harta karun itu. Mereka kemudian memutuskan untuk berpisah dan bersembunyi sampai situasi sudah tenang, pada saat itu mereka akan bertemu lagi untuk membagi-bagi harta yg mereka kubur tsb.

Namun kapal Dear Mary tertangkap, dan semua awaknya diadili karena pembajakan. Semuanya akhirnya dihukum gantung kecuali Thompson dan seorang temannya. Dua orang itu diberi kesempatan untuk menunjukkan tempat mereka menguburkan/menyimpan harta yg mereka rampas tersebut kepada Spanyol. Thompson dan temannya membawa aparat Spanyol menuju kepulauan Cocos dan disana mereka berdua berhasil melarikan diri ke hutan, dan sejak saat itu Thomson dan temannya tdk pernah terlihat lagi.

Sampai saat ini lebih dari 300 ekspedisi telah mencoba - dan gagal - untuk mencari harta Lima. Teori terbaru adalah harta itu yang tidak dikuburkan di Kepulauan Cocos, melainkan di sebuah pulau tak dikenal di lepas pantai Amerika Tengah.







HARTA MONTEZUMA & TENOCHTITLAN

Kedatangan Spanyol ke kerajaan Aztec di Meksiko adalah pada tanggal 1 Juli 1520. Setelah melukai raja Montezuma, Hernando Cortés dan orang-orangnya dikepung oleh prajurit Aztec yg marah di ibu kota Tenochtitlan.

Setelah beberapa hari pertempuran sengit, Cortés memerintahkan orang-orangnya untuk mengemas harta Montezuma yg sangat banyak dalam persiapan untuk melarikan diri pada malam hari, tapi mereka tidak pergi jauh sebelum Aztec mennyerang mereka. Kekacauan ini digambarkan dengan penuhnya Danau Tezcuco (danau yg mengelilingi Tenochtitlan) dengan mayat tentara Spanyol dan harta dicuri dari Montezuma.

Tentara spanyol yg selamat melarikan diri dengan membuang rampasan itu yg terdiri dari emas dan perak yang tak terhitung jumlahnya, bersama dengan sejumlah besar perhiasan permata.

Tepat satu tahun kemudian, Cortés dan tentara spanyol kembali lagi untuk membalas kekalahan mereka, dan merebut kembali harta montezuma yg gagal mereka curi. Ketika penduduk Tenochtitlan mendapat berita bahwa penjajah mendekat, mereka menguburkan sisa-sisa harta karun kota di sekitar Danau Tezcuco untuk mencegahnya jatuh ketangan Spanyol yg gila emas dan harta.

Saat ini, semua harta karun tersembunyi hampir lima abad di bawah luasnya lumpur dan rawa di pinggiran Mexico City, inkarnasi modern Tenochtitlan. Generasi pencari harta karun telah mencari harta yang hilang tersebut tanpa keberhasilan. Seorang mantan presiden Meksiko bahkan memiliki pengeruk danau yg besar, tapi harta itu tetap tidak ditemukan.



Itulah sebagian legenda yang berasal dari sejarah harta-harta yang hilang dan belum diketemukan (atau masih dirahasiakan) sampai saat ini ....


Wallahualam


JAM

Followers

TOP RANK

PageRank

VISITORS

Total Pageviews

 
Copyright © 2011. World is not enough . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme